.

.
"The stars shall fade away, the sun himself grow dim with age, and nature sink in years, but thou shalt flourish in immortal youth."

Friday, December 16, 2011

TDK // YDS (SHOW WHAT YOU GOT)

article by Devina Martha Safira

“Kita mau nunjukin kalo kita bisa bikin acara kaya Komunikasi yang dulu-dulu, acaranya banyak. Kita nggak cuma bisa kuliah, ngerjain tugas dan nongkrong-nongkrong doang. Kita bisa bikin acara.”
Di depan gedung B FISIP Unair, saya bersama tiga lelaki yang memiliki andil penting dalam terselenggaranya acara ini. Kami memilih tempat di teras yang letaknya tidak terlalu jauh tetapi tidak terlalu terganggu oleh hingar bingar musik yang sedang dimainkan di halaman Laboratorium Audio Visual FISIP. Sebut saja mereka Arif, Taufiq dan Dimas. Tiga lelaki yang penampilannya layaknya pemuda pada umumnya dan sedang menempuh pendidikan di Jurusan Komunikasi FISIP UNAIR.
“TDK // YDS itu singkatan dari They Don’t Know If You Don’t Show. Kita disini mau nunjukin kalau orang-orang nggak bakalan tahu kalau kita nggak nunjukin apa yang kita punya”, jelas Arif, pertama kali.
“Komunikasi sekarang minim banget acaranya, beda sama Komunikasi yang dulu-dulu. Senior-senior kita juga ngerasa kaya gitu. Makanya kita bikin acara ini”, Taufiq pun ikut berbicara.
“Iya, masa kuliah isinya cuma ngerjain tugas sama nongkrong-nongkrong main game gitu. Kita kepingin bikin acara yang merujuk ke jurusan Komunikasi itu sendiri”, sambung Dimas.
Ya, They Don’t Know if You Don’t Show merupakan sebuah nama pameran yang diberikan oleh ketiga lelaki tersebut yang merupakan sebuah penjelmaan dari tema besar mereka, Show What You Got. TDK // YDS merupakan sebuah acara untuk menunjukkan bahwa jurusan Komunikasi dapat menghasilkan sebuah acara serta sebagai wadah untuk menunjukkan apa saja yang dimiliki oleh jurusan Komunikasi.
Acara ini juga menjadi sebuah contoh besar untuk angkatan-angkatan selanjutnya untuk terus berkembang. Mengembangkan kreatifitas mereka agar menghasilkan sebuah acara untuk jurusan mereka sendiri. Tidak hanya diam dan berhenti seperti jurusan Komunikasi sebelumnya, yang dirasa minim acara.
Dimulai pada hari Senin hingga Rabu (12-14 Desember 2011) acara ini tidak hanya memamerkan fotografi saja. Movie screening, music performance, design, videography, art bahkan stand up comedy pun ikut andil dalam acara ini. Antusiasme yang terlihat pada acara ini cukuplah tinggi, terutama dari jurusan Komunikasi itu sendiri. Acara ini pun menjadi salah satu sarana untuk mengumpulkan kembali semua mahasiswa di jurusan Komunikasi. Walaupun acara ini terlihat lancar, beberapa kendala pun sempat dialami oleh ketiga lelaki ini, terutama ketika hari pertama.
 “Jadi ya, waktu hari pertama, listrik di gedung B sini sempat mati”, cerita Taufiq.
Hal yang menarik ketika saya menanyakan mengapa hanya mereka bertiga dan tidak mencoba mengajak yang lain, mereka lantas menjawab,”Soalnya kita bertiga ini yang ‘panas’. Jadi, kita ‘manas-manasin’ anak-anak lewat acara ini dulu biar mereka ikutan ‘panas’ dan berpikiran untuk bikin acara buat Komunikasi ke depannya. ”
Menariknya, acara ini tidak disusun seperti acara jurusan pada umumnya. Jika biasanya acara jurusan memiliki kepanitiaan yang terstruktur tetapi mereka tidak. Semua konsep acara hingga dana mereka bertiga sendiri yang mengusahakan.
“Yah, kita ditawarin sih dana tapi nggak lah, kita usaha sendiri dulu aja”, jawab Taufiq.
Semakin sore, halaman Laboratorium Audio Visual pun semakin padat. Ada yang menuju pada sebuah mesin fotocopy yang di display sebagai tempat stiker, melihat foto-foto yang sedang dipamerkan, menunggu film screening sembari menikmati alunan musik yang dibawakan oleh sebuah band pada sore itu. Lalu, apa harapan mereka?
“Acara-acara seperti ini terus berlanjut.”
“Kita terbuka buat semua jurusan lain yang mau berkontribusi di acara kita.”
“Kita mau lanjutin TDK // YDS ini. Kita sudah ada rencana untuk TDK // YDS yang kedua yang rencananya akan muncul setiap dua bulan sekali.”

No comments:

Post a Comment